Tak pernah terfikir sebelumnya untuk anak saya (Ewangga) melanjutkan studi S1 ke Amerika Serikat. Rencana semula ingin kuliah di ITB sambil mencari beasiswa MEXT ke Jepang atau beasiswa GKS ke Korea. Namun Allah berkata lain dan Alhamdulillah mendapat rejeki bisa (Insyaa Allah) melanjutkan studi S1 di negeri Paman Sam ini.
Mendapat Undangan Beasiswa
Indonesia Maju (BIM) Angkatan 1
Akhir November 2021 lalu Ewangga bersama seluruh finalis (juga medalist)
Kompetisi Sains Nasional tahun 2020 & 2021 yang saat itu duduk di kelas 12
mendapat undangan dari Puspresnas – Kemendikbudristek untuk mengikuti seleksi BIM
angkatan 1 untuk melanjutkan studi S1 di luar negeri yang kebanyakan kampus
pilihannya berada di Amerika Serikat.
Tahapan pertama yang dilalui adalah
seleksi berkas, dimana peserta seleksi mengupload nilai raport, sertifikat
lomba dan juga 3 buah essai yang topiknya sudah ditentukan. Setelah lulus seleksi
berkas tahap selanjutnya adalah tes wawancara. Pertanyaan saat tes wawancara adalah
seputar rencana studi kita nanti dan rencana setelah menyelesaikan S1 kelak. Setelah lulus tes wawancara maka dinyatakan
lulus seleksi Beasiswa Indonesia Maju angkatan 1, lalu masuk ke tahap pembinaan
untuk persiapan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas yang
diinginkan.
Pada tahap pembinaan ini, seluruh peserta yang dinyatakan lulus akan dibina untuk mengikuti English Proficiency Test (Toefl / IELTS). Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tes Toefl dan kelompok tes IELTS, Ewangga masuk kelompok tes IELTS. Pembinaan dilaksanakan secara online selama 1 minggu dan langsung difasilitasi mengikuti tes IELTS di IDP Bandung. Alhamdulillah hasil IELTSnya (lumayan) bagus untuk pembinaan yang cuma 1 minggu, over all 7,5 dari 9 :)
Setelah mendapat hasil tes IELTS barulah bisa mendaftar ke kampus yang
diinginkan. Dari 36 universitas yang sudah ditentukan oleh BIM, diperbolehkan
mendaftar maksimal 5 universitas. Ewangga hanya mendaftar 2 universitas yaitu
University of Illinois at Urbana Champaign (UIUC) Amerika Serikat dan
University of British Columbia (UBC) Canada.
Untuk mendaftar ke UIUC bisa melalui Common App, selain harus mengisi nilai
- nilai dari kls 9 – 12 dan hasil IELTS, juga diperlukan essai yang sangat
menentukan penerimaan kita di universitas tersebut. Persiapkan essaimu sejak
jauh – jauh hari yaa... Untuk mendaftar ke UIUC ini tidak ada tes masuk, jadi
essaimu sangatlah penting. Persiapkan juga biaya pendaftaran sebesar $75 yang bisa dibayar
melalui kartu kredit (milik ortu). Biaya pendaftaran ini nanti bisa direimburse ke pihak BIM.
Untuk mendaftar ke UBC persyaratannya hampir sama dengan UIUC, tidak
diperlukan tes, siapkan beberapa essaimu, topik essai sudah disediakan tinggal
merangkai kata yang menarik tapi tidak perlu berlebihan. Karena mendaftar ke
Canada pihak BIM sudah menyediakan agent (VISTA) maka tidak perlu membayar
biaya pendaftarannya, semua dihandle oleh pihak VISTA.
Saatnya pengumuman...
Pengumuman penerimaan UIUC pada tgl 26 Februari 2022 (2 hari menjelang
penutupan pendaftaran SNMPTN). Hasilnya Alhamdulillah “accepted”. Walaupun
sudah diterima kita harus menentukan apakah kita “menerima” atau “menolak”
penerimaan dari UIUC ini, tenggat waktu untuk menentukan pilihan menerima atau
menolak sampai dengan 1 Mei 2022.
Bismillaah... Kami memutuskan untuk menerimanya. Setelah memilih menerima maka diharuskan untuk membayar sebesar $150 (bisa melalui kartu kredit), kalau disini seperti daftar ulanglah. Biaya inipun bisa direimburse ke BIM. Esoknya Letter of Acceptance (LoA) dari UIUC sudah terbit.
LoA yang didapat kemudian dikirimkan ke pihak BIM. Beberapa hari kemudian
LoA sudah bisa diupload di akun BIM dan sudah bisa me-reimburse biaya
pendafataran dan biaya daftar ulang ke pihak BIM.
Alhamdulillah... legaa...
Tanggal 13 April 2022 ada undangan pertemuan pihak BIM dengan orang tua
melalui zoom, ternyata diinformasikan bahwa peserta yang sudah mendapatkan LoA
masih diseleksi lagi karena beasiswa untuk ke universitas luar negeri
kuotanya terbatas :(. Heran juga sih... karena sebelumnya sudah lolos
seleksi beasiswa indonesia maju dan tidak pernah diinformasikan hal seperti ini
sebelumnya. Pihak BIM menyarankan untuk mendaftar ke PTN karena apabila tidak
lolos beasiswa luar negeri tapi diterima di PTN maka akan mendapat beasiswa
dalam negeri. Oleh karena sudah
mendapatkan LoA rencana untuk mendaftar PTN melalui jalur SNMPTN tidak jadi
dilakukan (sebelumnya memang sudah diinformasikan bahwa apabila peserta BIM
mendaftar SNMPTN dan diterima lalu ternyata mendapatkan LoA juga dari
universitas luar negeri, maka boleh mengundurkan diri tanpa sanksi dari pihak
PTN ke SMA asal), karena pengumuman UIUC 2 hari sebelum SNMPTN ditutup maka
diputuskan untuk tidak jadi mendaftar SNMPTN (sedikit menyesali kenapa tidak
dicoba saja...)
Seleksi lanjutan ini dilakukan secara rolling basis untuk mendapatkan
beasiswa ke luar negeri nya,
Seleksi rolling basis ini terdapat 3 gelombang, karena Ewangga sudah
mendapat LoA maka bisa mengikuti seleksi rolling basis gelombang pertama,
disini diminta untuk mengupload LoA pilihan pertama, tagihan listrik 3 bulan
terakhir, slip gaji orang tua 3 bulan terakhir dan NJOP PBB. Apabila kondisi
keuangan orang tua dianggap mampu maka ada beberapa komponen beasiswa yang
ditanggung sendiri seperti tiket pesawat, biaya pembuatan visa dan biaya
kedatangan, namun bila dianggap tidak mampu maka beasiswa akan ditanggung full.
Apabila di gelombang 1 tidak lolos beasiswa maka di gelombang ke 2 bisa
memasukkan LoA yang ke 2 (University of British Columbia) Alhamdulillah UBC pun
diterima.
Pengumuman rolling basis gelombang 1 pada tanggal 19 April 2022.
Karena penutupan pendaftaran SBMPTN pada tanggal 15 April 2022, maka
Ewangga memutuskan untuk ikut mendaftar SBMPTN (seandainya rolling basis gel 1
tidak lolos). Sudah mendapat 2 LoA tapi belum ada keputusan final, seperti merasa di PHP in gituu...
Jam 10 malam tgl 19 April baru ada pengumuman yang menyatakan Ewangga
diterima menjadi penerima Beasiswa Indonesia Maju angkatan pertama di
University of Illinois at Urbana Champaign.
Alhamdulillah... sudah semakin ada titik terang, tinggal menunggu Letter of
Sponsorship (LoS) dari Puslapdik (Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan). LoS
diperlukan untuk membuat I20 dari kampus yang nantinya digunakan untuk
permohonan visa pelajar.
Singkat cerita LoS pun terbit, lalu I20 pun sudah bisa didownload dan siap
mengurus US student visa.
Beasiswa yang ditanggung oleh Puslapdik untuk awardee yang ke UIUC (akan berbeda di tiap negara & daerah) :
1. Education
Cost:
a. Registration = At cost
b. Tuition Fee = At cost
c. Book Allowance = IDR
10,000,000 per year
d.
Thesis (research and examination) = Up
to IDR 50.000.000
e. International Seminar = Up
to IDR 15.000.000
f. Journal Publication = Up
to IDR 25.000.000
2. Non-education Cost:
a. Living Allowance = USD
1,500 per month
b. Transportation (Flight ticket) = At
cost
c. Health Insurance = Up
to IDR 29,000,000 per year
d. Visa = At
cost
e. Settlement Allowance = USD
3,000
Pengurusan VISA pelajar ke
Amerika Serikat
Setelah mendapat form I20 dari kampus selanjutnya kita bisa mengajukan
aplikasi permohonan visa di www.ustraveldocs.com. Bagi kalian yang belum punya paspor
jangan lupa harus diurus dulu ya, kebetulan Ewangga sudah ada paspor yang masih
berlaku untuk 2 tahun ke depan jadi bisa langsung mengurus visa. Baca
persyaratan pembuatan visa dengan teliti ya, buatlah pas foto ukuran 5x5 cm
dengan latar putih untuk salah satu persyaratannya. Isi form DS160 dengan lengkap, jawab pertanyaan
yang diajukan dengan jujur, pastikan kalian mempunyai nomor kontak yang bisa
dihubungi di Amerika (bisa memakai nama penandatangan form I20), alamat yang
dituju (bisa alamat kampus yang terdapat di form I20), nama + alamat + no telp
pemberi beasiswa (bisa diisi Puslapdik), 2 kontak yang bisa dihubungi selain
keluarga (bisa mencantumkan guru / konselor sekolah dan salah satu pengurus
puslapdik / LPDP). Setelah form DS160 diisi lengkap tahap selanjutnya adalah
membayar biaya visa sejumlah $160 (dikurs ke Rupiah = Rp2.400.000,00) bisa
ditransfer ke rekening virtual account bank CIMB Niaga.
Tahap selanjutnya adalah mengisi form SEVIS (Student and Exchange Visitor
Information System), di form I20 terdapat SEVIS ID yang harus diinput di form
SEVIS ini. Lalu kita akan diminta membayar SEVIS fee sebesar $350, bisa dibayar
memakai kartu kredit.
Selanjutnya kita masih harus menunggu verifikasi pembayaran form DS160 yang
kita lakukan melalui rekening virtual account CIMB Niaga. Setelah 1x24 jam
nomor rekening virtual account yang kita bayar harus dimasukkan diaplikasi
DS160 untuk bisa memilih tanggal dan jam kedatangan wawancara visa di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Di hari penjadwalan wawancara datanglah tepat waktu (1 jam sebelum
wawancara harus sudah datang ya) berpakaian rapi (boleh pakai batik), memakai
sepatu dan membawa dokumen yang diperlukan saja. Jangan membawa tas, cukup
masukkan dokumen ke dalam map plastik. Siapkan uang cash untuk biaya
reciprocity apabila visa sudah disetujui sebesar $220 (= Rp3.300.000,00) uang
harus dalam mata uang Rupiah yaa... akan dibayarkan di loket Kedutaan Besar Amerika
Serikat.
Pertanyaan wawancara saat itu tidak
banyak, hanya ditanya apakah pernah ke Amerika sebelumnya, di Amerika akan
kemana dan apakah ada kerabat di Amerika atau tidak. Jawab saja dengan jujur.
Mungkin pertanyaan – pertanyaan yang diajukan berbeda tiap pewawancara.
Alhamdulillah VISA approved.
Dokumen pelengkap setelah
mendapat LoA.
Sebelum kedatangan kita ke kampus, ada beberapa berkas yang harus
dilengkapi dan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Riwayat Imunisasi.
Untuk melanjutkan sekolah ke Amerika pada umumnya
akan diminta riwayat imunisasi kita. Karena di Indonesia pada saat dulu kita
imunisasi tidak diberikan sertifikat atau surat keterangan imunisasi maka
beberapa imunisasi harus dilakukan kembali dan harus memiliki bukti berupa
sertifikat atau surat keterangan imunisasi yang berbahasa Inggris.
Untuk UIUC imunisasi yang wajib adalah Td / DTP / TdAP sebanyak 3 dosis (salah 1 dosis harus TdAP), MMR sebanyak 2 dosis dan Meningitis (jenisnya harus salah satu dari Menactra / Menveo / Nimenrix / Aramen). Diperlukan juga tes TBC yang jenisnya harus QuantiFERON-TB Gold Test). Imunisasi dan tes TBC tersebut bisa dilakukan di www.clinic.vaxcorpindo.com
2. Ijazah SMP, SHUN SMP dan Raport kelas 9 semester 1 & 2 + Ijazah SMA dan
Transkrip nilai kelas 10 – 12.
Seluruh dokumen tersebut harus versi bahasa
Inggris, apabila berbahasa Indonesia harus diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh
penterjemah tersumpah. Dokumen tersebut dikirim langsung ke Amerika oleh pihak
sekolah yaa... Apabila ijazah SMA belum jadi diperbolehkan memakai Surat
Keterangan Lulus Sementara (versi bahasa Inggris) dan nanti Ijazah yang telah
diterjemahkan ke bahasa Inggris dibawa saat kedatangan saja. Jasa penterjemah
tersumpah bisa memakai LB UI (tarif Rp210.000,00 per halaman) atau Schoters
(tarif Rp88.000,00 per halaman).
Pemilihan tempat tinggal
(housing)
Memilih tempat tinggal di Amerika untuk tahun pertama sebaiknya pilihlah
housing on campus, karena lebih praktis, bisa memesan online dan berada di area
kampus, meskipun biayanya lebih mahal.
Di UIUC ada beberapa pilihan tempat tinggal beserta paket makan dengan
harga bervariasi, pilihlah sesuai budget yang ada. Kita akan diminta membayar
deposit fee sebesar $200 bila memesan housing on campus ini.
Berikut rincian biaya –
biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan pendaftaran dan dokumen – dokumen lainnya
:
- 1. Biaya
pendaftaran = $75 (bisa direimburse)
- 2. Biaya
daftar ulang = $150 (bisa direimburse)
- 3. Housing
contract = $200
- 4. Imunisasi :
- Td dosis 1 + MMR dosis 1 = Rp923.122,00 (RSUI Depok + jasa internist)
- Td dosis 2 + MMR dosis 2 = Rp890.498,00 (RSUI Depok + jasa internist)
- TdAP = Rp630.000,00 (Klinik Mayapada Tangerang)
- Menactra = Rp890.000,00 (Vaxcorp)
- 5. QuantiFERON-TB Gold test = Rp1.160.000,00 (Vaxcorp)
- 6. Jasa
penterjemah tersumpah = Rp1.365.691,00 (LB UI)
- 7. Pengiriman
ijazah, dll = Rp559.912,00
(UPS dari Semarang)
- 8. VISA
- Aplication fee = Rp2.200.000,00 (bisa direimburse)
- SEVIS fee = $350 (bisa direimburse)
- Reciprocity fee = Rp3.300.000,00 (bisa direimburse)
Berikut perlengkapan yang kami
beli sebelum keberangkatan :
- 1. Koper President TSA lock 28 inch = Rp2.075.000,00
- 2. Koper
Antler TSA lock 28 inch = Rp2.040.000,00
- 3. Jaket
winter second (instagram @kabutmanglayang_2nd) = Rp185.000,00
- 4. Longjohn
2 set (tokopedia – gudang stock) @Rp229.900,- = Rp459.800,00
- 5. Bedcover
set 100x200 cm (tokopedia - sierra bedding) = Rp310.000,00
- 6. Bedsheet
100x200 cm (tokopedia - sierra bedding) = Rp115.000,00
- 7. Sapulidi
kasur = Rp9.000,00
- 8. Timbangan
koper = Rp35.500,00
- 9. Bantal
+ guling (tokopedia – LAZY Sunday Store) = Rp120.000,00
- 10. Bendera
merah putih 80x120cm = Rp53.000,00
- 11. Hiasan
dinding Peta Indonesia (tokopedia – Batik Keris Official Store) = Rp202.000,00
- 12. 3A
dual USB Travel Adaptor = Rp199.000,00
- 13. Topi,
syal, sarung tangan winter (pakai stock yang ada)
- 14. Seagate
External Harddisk 1 TB = Rp760.000,00
- 15. Bidet
flusher portable merk Onda = Rp229.000,00
- 16. Berapa lembar plastik vacuum
Bismillah... Insyaa Allah siap berangkat... Semoga informasi ini
bermanfaat.
Mengutip syair dari Imam Syafi’i :
“Pergilah
dari kampung halamanmu untuk mencari kemuliaan # Karena dari merantau ada lima
faidah (yang bisa kamu dapatkan).”
“Terbebas
dari kesulitan, mendapat kehidupan yang layak # memperoleh ilmu pengetahuan,
adab (tata krama), dan sahabat sejati.”
Mengutip pesan dari Bapak Anies Baswedan "Pesan untuk teman-teman yang sedang kuliah di luar, pasang selembar peta Indonesia di dinding kamar atau ruang kerja sebagai pengingat tiap waktu bahwa di tanah air itulah kita akan mengabdi tanpa batas. Dan setelah tamat nanti, jangan langsung pulang ke Indonesia cepat-cepat. Tambahkan pengalaman bekerja, bangun jejaring internasional baru, bantu teman-teman di Indonesia yang membutuhkan jejaring luar. Sehingga saat pulang nanti membawa ilmu, pengalaman dan jejaring, siap untuk ikut menjawab tantangan-tantangan bangsa tercinta."