Sabtu, 13 Februari 2010

Inspiring words

Mencerdaskan anak tidak hanya berarti mensyurgakannya di akhirat kelak, tetapi juga memberikan "aroma" surgawi di dunia ini, sekarang dan di sini.

Mencerdaskan anak tak ubahnya kewajiban orang tua memberi nafkah.

Harus disadari terutama bagi para ibu, bahwa "siapa dan bagaimana" anak yang dilahirkan adalah citra dirinya.

Kita hanya bisa mengajarkan apa yang kita tahu, kita hanya bisa memberikan apa yang kita punya.

Disamping spiritual dan intelektual, pandangan dan kepedulian seorang ibu sangat menentukan proses pencerdasan anak.

Harapan memiliki anak cerdas dengan investasi yang memadai adalah pilihan yang bijak dan rasional daripada investasi bisnis di bidang apapun dan dalam situasi apapun juga.

"Surga di bawah telapak kaki ibu".
Sang ibulah yang membangun surga bagi anak - anaknya di masa depan. Karena ibu adalah lingkungan pendidikan paling dini yang membentuk kepribadian, kecerdasan dan mentalitas bagi sang anak.

"Surga di bawah telapak kaki ibu"
Adalah kewajiban bagi setiap ibu untuk mensurgakan anak - anaknya, karena hal itu merupakan perwujudan cinta sejati seorang ibu bagi anak - anaknya.

Orang tua sebaiknya tidak hanya mementingkan nilai akademis yang tinggi dari anak, melainkan memperhatikan pula prosesnya.

Pujian dan penghargaan jauh lebih efektif untuk memotivasi anak dari pada ancaman dan hukuman.

Berikan mainan kepada sikecil sesuai dengan manfaatnya dan jangan biarkan mainan merusak buah hati anda.

Pembentukan disiplin anak tidak terjadi dengan tiba - tiba, tetapi dari rutinitas harian yang terpelihara sejak bayi dan terbawa ke usia selanjutnya.

Semua cita - cita anak itu baik, orang tua perlu membimbing dan memberikan pandangan atas pilihannya itu.

Jika anak tampil menjadi pemenang, tanamkan pada anak bahwa ia tidak boleh sombong dan terlalu membanggakan prestasinya.

Arahkan anak anda untuk menjadi yang terbaik, maka ia pun akan berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Jangan pernah berpihak pada salah satu anak dengan membeda-bedakan hukuman.

Setiap hukuman pada dasarnya harus disertai upaya memotivasi anak agar tidak mengulangi kesalahannya.

Rasa tanggung jawab tumbuh karena anak tahu alasan mengapa dia harus melakukan suatu tindakan.

Anak harus disadarkan bahwa emosi adalah hal yang wajar pada tiap orang. Yang harus dilatih adalah marah yang tepat, pada orang dan waktu yang tepat.

Lebih baik mengikat anak kita dengan kelembutan dan kasih sayang, bukan dengan ketakutan.

Cara yang paling baik untuk menasehati anak adalah dengan mencari tahu apa mau mereka dan memberi jalan untuk melakukannya.

Orang tua perlu mengisi seember penuh rasa harga diri pada anak mereka sehingga dunia tidak mampu melubanginya hingga kering.

Jangan pernah takut memanjakan anak dengan kebahagiaan, karena kebahagiaan adalah syarat tumbuhnya kasih sayang.

Ketika Anda berbicara pada anak, maka Anda membantu mereka menjalani hidup dan jika Anda berbicara dengan baik pada mereka, Anda membantu meraih mimpi mereka.

Untuk bisa dalam ingatan anak - anak Anda esok hari, Anda harus berada dalam hidup mereka hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar