Senin, 11 Juli 2022

Cerita Persiapan Kuliah S1 ke Amerika Serikat ( University of Illinois at Urbana Champaign) sebagai awardee BIM angkatan 1

Tak pernah terfikir sebelumnya untuk anak saya (Ewangga) melanjutkan studi S1 ke Amerika Serikat. Rencana semula ingin kuliah di ITB sambil mencari beasiswa MEXT ke Jepang atau beasiswa GKS ke Korea. Namun Allah berkata lain dan Alhamdulillah mendapat rejeki bisa (Insyaa Allah) melanjutkan studi S1 di negeri Paman Sam ini.

Mendapat Undangan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 1

Akhir November 2021 lalu Ewangga bersama seluruh finalis (juga medalist) Kompetisi Sains Nasional tahun 2020 & 2021 yang saat itu duduk di kelas 12 mendapat undangan dari Puspresnas – Kemendikbudristek untuk mengikuti seleksi BIM angkatan 1 untuk melanjutkan studi S1 di luar negeri yang kebanyakan kampus pilihannya berada di Amerika Serikat.

Tahapan pertama  yang dilalui adalah seleksi berkas, dimana peserta seleksi mengupload nilai raport, sertifikat lomba dan juga 3 buah essai yang topiknya sudah ditentukan. Setelah lulus seleksi berkas tahap selanjutnya adalah tes wawancara. Pertanyaan saat tes wawancara adalah seputar rencana studi kita nanti dan rencana setelah menyelesaikan S1 kelak. Setelah lulus tes wawancara maka dinyatakan lulus seleksi Beasiswa Indonesia Maju angkatan 1, lalu masuk ke tahap pembinaan untuk persiapan mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas yang diinginkan.

Pada tahap pembinaan ini, seluruh peserta yang dinyatakan lulus akan dibina untuk mengikuti English Proficiency Test (Toefl / IELTS). Peserta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tes Toefl dan kelompok tes IELTS, Ewangga masuk kelompok tes IELTS. Pembinaan dilaksanakan secara online selama 1 minggu dan langsung difasilitasi mengikuti tes IELTS di IDP Bandung. Alhamdulillah hasil IELTSnya (lumayan) bagus untuk pembinaan yang cuma 1 minggu, over all 7,5 dari 9 :)



Setelah mendapat hasil tes IELTS barulah bisa mendaftar ke kampus yang diinginkan. Dari 36 universitas yang sudah ditentukan oleh BIM, diperbolehkan mendaftar maksimal 5 universitas. Ewangga hanya mendaftar 2 universitas yaitu University of Illinois at Urbana Champaign (UIUC) Amerika Serikat dan University of British Columbia (UBC) Canada.

Untuk mendaftar ke UIUC bisa melalui Common App, selain harus mengisi nilai - nilai dari kls 9 – 12 dan hasil IELTS, juga diperlukan essai yang sangat menentukan penerimaan kita di universitas tersebut. Persiapkan essaimu sejak jauh – jauh hari yaa... Untuk mendaftar ke UIUC ini tidak ada tes masuk, jadi essaimu sangatlah penting. Persiapkan juga biaya pendaftaran sebesar $75 yang bisa dibayar melalui kartu kredit (milik ortu). Biaya pendaftaran ini nanti bisa direimburse ke pihak BIM.

Untuk mendaftar ke UBC persyaratannya hampir sama dengan UIUC, tidak diperlukan tes, siapkan beberapa essaimu, topik essai sudah disediakan tinggal merangkai kata yang menarik tapi tidak perlu berlebihan. Karena mendaftar ke Canada pihak BIM sudah menyediakan agent (VISTA) maka tidak perlu membayar biaya pendaftarannya, semua dihandle oleh pihak VISTA.

Saatnya pengumuman...

Pengumuman penerimaan UIUC pada tgl 26 Februari 2022 (2 hari menjelang penutupan pendaftaran SNMPTN). Hasilnya Alhamdulillah “accepted”. Walaupun sudah diterima kita harus menentukan apakah kita “menerima” atau “menolak” penerimaan dari UIUC ini, tenggat waktu untuk menentukan pilihan menerima atau menolak sampai dengan 1 Mei 2022.



Bismillaah... Kami memutuskan untuk menerimanya. Setelah memilih menerima maka diharuskan untuk membayar sebesar $150 (bisa melalui kartu kredit), kalau disini seperti daftar ulanglah. Biaya inipun bisa direimburse ke BIM. Esoknya Letter of Acceptance (LoA) dari UIUC sudah terbit.



LoA yang didapat kemudian dikirimkan ke pihak BIM. Beberapa hari kemudian LoA sudah bisa diupload di akun BIM dan sudah bisa me-reimburse biaya pendafataran dan biaya daftar ulang ke pihak BIM.

Alhamdulillah...  legaa...

Tanggal 13 April 2022 ada undangan pertemuan pihak BIM dengan orang tua melalui zoom, ternyata diinformasikan bahwa peserta yang sudah mendapatkan LoA masih diseleksi lagi karena beasiswa untuk ke universitas  luar negeri  kuotanya terbatas :(. Heran juga sih... karena sebelumnya sudah lolos seleksi beasiswa indonesia maju dan tidak pernah diinformasikan hal seperti ini sebelumnya. Pihak BIM menyarankan untuk mendaftar ke PTN karena apabila tidak lolos beasiswa luar negeri tapi diterima di PTN maka akan mendapat beasiswa dalam negeri.  Oleh karena sudah mendapatkan LoA rencana untuk mendaftar PTN melalui jalur SNMPTN tidak jadi dilakukan (sebelumnya memang sudah diinformasikan bahwa apabila peserta BIM mendaftar SNMPTN dan diterima lalu ternyata mendapatkan LoA juga dari universitas luar negeri, maka boleh mengundurkan diri tanpa sanksi dari pihak PTN ke SMA asal), karena pengumuman UIUC 2 hari sebelum SNMPTN ditutup maka diputuskan untuk tidak jadi mendaftar SNMPTN (sedikit menyesali kenapa tidak dicoba saja...)

Seleksi lanjutan ini dilakukan secara rolling basis untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri nya,

Seleksi rolling basis ini terdapat 3 gelombang, karena Ewangga sudah mendapat LoA maka bisa mengikuti seleksi rolling basis gelombang pertama, disini diminta untuk mengupload LoA pilihan pertama, tagihan listrik 3 bulan terakhir, slip gaji orang tua 3 bulan terakhir dan NJOP PBB. Apabila kondisi keuangan orang tua dianggap mampu maka ada beberapa komponen beasiswa yang ditanggung sendiri seperti tiket pesawat, biaya pembuatan visa dan biaya kedatangan, namun bila dianggap tidak mampu maka beasiswa akan ditanggung full. Apabila di gelombang 1 tidak lolos beasiswa maka di gelombang ke 2 bisa memasukkan LoA yang ke 2 (University of British Columbia) Alhamdulillah UBC pun diterima.



Pengumuman rolling basis gelombang 1 pada tanggal 19 April 2022.

Karena penutupan pendaftaran SBMPTN pada tanggal 15 April 2022, maka Ewangga memutuskan untuk ikut mendaftar SBMPTN (seandainya rolling basis gel 1 tidak lolos). Sudah mendapat 2 LoA tapi belum ada keputusan final, seperti merasa di PHP in gituu...

Jam 10 malam tgl 19 April baru ada pengumuman yang menyatakan Ewangga diterima menjadi penerima Beasiswa Indonesia Maju angkatan pertama di University of Illinois at Urbana Champaign.



Alhamdulillah... sudah semakin ada titik terang, tinggal menunggu Letter of Sponsorship (LoS) dari Puslapdik (Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan). LoS diperlukan untuk membuat I20 dari kampus yang nantinya digunakan untuk permohonan visa pelajar.

Singkat cerita LoS pun terbit, lalu I20 pun sudah bisa didownload dan siap mengurus US student visa.

Beasiswa yang ditanggung oleh Puslapdik  untuk awardee yang ke UIUC (akan berbeda di tiap negara & daerah) :

1. Education Cost:

a. Registration = At cost

b. Tuition Fee = At cost

c. Book Allowance = IDR 10,000,000 per year


d. Thesis (research and examination) = Up to IDR 50.000.000

e. International Seminar = Up to IDR 15.000.000

f. Journal Publication = Up to IDR 25.000.000

 

2. Non-education Cost:

a. Living Allowance = USD 1,500 per month

b. Transportation (Flight ticket) = At cost

c. Health Insurance = Up to IDR 29,000,000 per year

d. Visa = At cost

e. Settlement Allowance = USD 3,000

 

Pengurusan VISA pelajar ke Amerika Serikat

Setelah mendapat form I20 dari kampus selanjutnya kita bisa mengajukan aplikasi permohonan visa di www.ustraveldocs.com. Bagi kalian yang belum punya paspor jangan lupa harus diurus dulu ya, kebetulan Ewangga sudah ada paspor yang masih berlaku untuk 2 tahun ke depan jadi bisa langsung mengurus visa. Baca persyaratan pembuatan visa dengan teliti ya, buatlah pas foto ukuran 5x5 cm dengan latar putih untuk salah satu persyaratannya. Isi form DS160 dengan lengkap, jawab pertanyaan yang diajukan dengan jujur, pastikan kalian mempunyai nomor kontak yang bisa dihubungi di Amerika (bisa memakai nama penandatangan form I20), alamat yang dituju (bisa alamat kampus yang terdapat di form I20), nama + alamat + no telp pemberi beasiswa (bisa diisi Puslapdik), 2 kontak yang bisa dihubungi selain keluarga (bisa mencantumkan guru / konselor sekolah dan salah satu pengurus puslapdik / LPDP). Setelah form DS160 diisi lengkap tahap selanjutnya adalah membayar biaya visa sejumlah $160 (dikurs ke Rupiah = Rp2.400.000,00) bisa ditransfer ke rekening virtual account bank CIMB Niaga.

Tahap selanjutnya adalah mengisi form SEVIS (Student and Exchange Visitor Information System), di form I20 terdapat SEVIS ID yang harus diinput di form SEVIS ini. Lalu kita akan diminta membayar SEVIS fee sebesar $350, bisa dibayar memakai kartu kredit.

Selanjutnya kita masih harus menunggu verifikasi pembayaran form DS160 yang kita lakukan melalui rekening virtual account CIMB Niaga. Setelah 1x24 jam nomor rekening virtual account yang kita bayar harus dimasukkan diaplikasi DS160 untuk bisa memilih tanggal dan jam kedatangan wawancara visa  di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.

Di hari penjadwalan wawancara datanglah tepat waktu (1 jam sebelum wawancara harus sudah datang ya) berpakaian rapi (boleh pakai batik), memakai sepatu dan membawa dokumen yang diperlukan saja. Jangan membawa tas, cukup masukkan dokumen ke dalam map plastik. Siapkan uang cash untuk biaya reciprocity apabila visa sudah disetujui sebesar $220 (= Rp3.300.000,00) uang harus dalam mata uang Rupiah yaa... akan dibayarkan di loket Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Pertanyaan  wawancara saat itu tidak banyak, hanya ditanya apakah pernah ke Amerika sebelumnya, di Amerika akan kemana dan apakah ada kerabat di Amerika atau tidak. Jawab saja dengan jujur. Mungkin pertanyaan – pertanyaan yang diajukan berbeda tiap pewawancara. Alhamdulillah VISA approved.

Dokumen pelengkap setelah mendapat LoA.

Sebelum kedatangan kita ke kampus, ada beberapa berkas yang harus dilengkapi dan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :

1.      Riwayat Imunisasi.

Untuk melanjutkan sekolah ke Amerika pada umumnya akan diminta riwayat imunisasi kita. Karena di Indonesia pada saat dulu kita imunisasi tidak diberikan sertifikat atau surat keterangan imunisasi maka beberapa imunisasi harus dilakukan kembali dan harus memiliki bukti berupa sertifikat atau surat keterangan imunisasi yang berbahasa Inggris.

Untuk UIUC imunisasi yang wajib adalah Td / DTP / TdAP sebanyak 3 dosis (salah 1 dosis harus TdAP), MMR sebanyak 2 dosis dan Meningitis (jenisnya harus salah satu dari Menactra / Menveo / Nimenrix / Aramen). Diperlukan juga tes TBC yang jenisnya harus QuantiFERON-TB Gold Test). Imunisasi dan tes TBC  tersebut bisa dilakukan di www.clinic.vaxcorpindo.com 

2.    Ijazah SMP, SHUN SMP dan Raport kelas 9 semester 1 & 2 + Ijazah SMA dan Transkrip nilai kelas 10 – 12.

Seluruh dokumen tersebut harus versi bahasa Inggris, apabila berbahasa Indonesia harus diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh penterjemah tersumpah. Dokumen tersebut dikirim langsung ke Amerika oleh pihak sekolah yaa... Apabila ijazah SMA belum jadi diperbolehkan memakai Surat Keterangan Lulus Sementara (versi bahasa Inggris) dan nanti Ijazah yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris dibawa saat kedatangan saja. Jasa penterjemah tersumpah bisa memakai LB UI (tarif Rp210.000,00 per halaman) atau Schoters (tarif Rp88.000,00 per halaman).

 

Pemilihan tempat tinggal (housing)

Memilih tempat tinggal di Amerika untuk tahun pertama sebaiknya pilihlah housing on campus, karena lebih praktis, bisa memesan online dan berada di area kampus, meskipun biayanya lebih mahal.

Di UIUC ada beberapa pilihan tempat tinggal beserta paket makan dengan harga bervariasi, pilihlah sesuai budget yang ada. Kita akan diminta membayar deposit fee sebesar $200 bila memesan housing on campus ini. 

Berikut rincian biaya – biaya yang dikeluarkan untuk pengurusan pendaftaran dan dokumen – dokumen lainnya :

  • 1. Biaya pendaftaran = $75 (bisa direimburse)
  • 2. Biaya daftar ulang = $150 (bisa direimburse)
  • 3. Housing contract = $200
  • 4. Imunisasi :
  •     Td dosis 1 + MMR dosis 1 = Rp923.122,00 (RSUI Depok + jasa internist)
  •     Td dosis 2 + MMR dosis 2 = Rp890.498,00 (RSUI Depok + jasa internist)
  •     TdAP = Rp630.000,00  (Klinik Mayapada Tangerang)
  •     Menactra = Rp890.000,00 (Vaxcorp)
  • 5. QuantiFERON-TB Gold test = Rp1.160.000,00 (Vaxcorp)
  • 6. Jasa penterjemah tersumpah = Rp1.365.691,00 (LB UI)
  • 7. Pengiriman ijazah, dll = Rp559.912,00 (UPS dari Semarang)
  • 8. VISA
  •     Aplication fee = Rp2.200.000,00 (bisa direimburse)
  •     SEVIS fee = $350 (bisa direimburse)
  •     Reciprocity fee = Rp3.300.000,00 (bisa direimburse)


Berikut perlengkapan yang kami beli sebelum keberangkatan :

  • 1. Koper President TSA lock 28 inch = Rp2.075.000,00
  • 2. Koper Antler TSA lock 28 inch = Rp2.040.000,00
  • 3. Jaket winter second (instagram @kabutmanglayang_2nd) = Rp185.000,00
  • 4. Longjohn 2 set (tokopedia – gudang stock) @Rp229.900,- = Rp459.800,00
  • 5. Bedcover set 100x200 cm (tokopedia - sierra bedding) = Rp310.000,00
  • 6. Bedsheet 100x200 cm (tokopedia - sierra bedding) = Rp115.000,00
  • 7. Sapulidi kasur = Rp9.000,00
  • 8.  Timbangan koper = Rp35.500,00
  • 9. Bantal + guling (tokopedia – LAZY Sunday Store) = Rp120.000,00
  • 10. Bendera merah putih 80x120cm = Rp53.000,00
  • 11. Hiasan dinding Peta Indonesia (tokopedia – Batik Keris Official Store) = Rp202.000,00
  • 12. 3A dual USB Travel Adaptor = Rp199.000,00
  • 13. Topi, syal, sarung tangan winter (pakai stock yang ada) 
  • 14. Seagate External Harddisk 1 TB = Rp760.000,00
  • 15.  Bidet flusher portable merk Onda = Rp229.000,00
  • 16. Berapa lembar plastik vacuum 

Bismillah... Insyaa Allah siap berangkat... Semoga informasi ini bermanfaat.

Mengutip syair dari Imam Syafi’i :

Pergilah dari kampung halamanmu untuk mencari kemuliaan # Karena dari merantau ada lima faidah (yang bisa kamu dapatkan).”

“Terbebas dari kesulitan, mendapat kehidupan yang layak # memperoleh ilmu pengetahuan, adab (tata krama), dan sahabat sejati.”

Mengutip pesan dari Bapak Anies Baswedan "Pesan untuk teman-teman yang sedang kuliah di luar, pasang selembar peta Indonesia di dinding kamar atau ruang kerja sebagai pengingat tiap waktu bahwa di tanah air itulah kita akan mengabdi tanpa batas. Dan setelah tamat nanti, jangan langsung pulang ke Indonesia cepat-cepat. Tambahkan pengalaman bekerja, bangun jejaring internasional baru, bantu teman-teman di Indonesia yang membutuhkan jejaring luar. Sehingga saat pulang nanti membawa ilmu, pengalaman dan jejaring, siap untuk ikut menjawab tantangan-tantangan bangsa tercinta."


8 komentar:

  1. Love love love❣️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merinding bacanya mam,semoga nanti bs jd referensi adik kelas nya di semesta ya mam

      Hapus
    2. Terima kasih bu Dewi... Aamiin...

      Hapus
  2. Sangat menginspirasi
    Smoga anakku ada yg mengikuti jejak mas wangga
    Makasih infonya loh Mbak

    BalasHapus
  3. Bangga sekali menjadi Orang tua dg segudang prestasi anaknya...Semangat Erwangga..Sehat selalu di Negeri Paman Sam.

    BalasHapus